BATAM, Kepriupdate.com - Warga asal Kabupaten
Nganjuk, Jawa Timur, mendirikan Paguyuban Warga Nganjuk (Pawang) di
Batam, Minggu (27/1/2013). Di Batam sendiri sedikitnya ada 700-an warga
asal Nganjuk dengan masa rantau bervariasi. Ada yang mulai merantau ke
Batam pada tahun 1980-an, hingga tahun 2000-an.
Saat ini, warga Nganjuk yang ada di Batam tersebar dalam berbagai
bidang pekerjaan dan profesi. Seperti karyawan perusahaan, anggota
kepolisian, berusaha di sektor perdagangan, perbengkelan, kontraktor,
dosen, notaris hingga jurnalis.
"Segala potensi yang dimiliki warga Nganjuk di Batam akan
disinergikan dalam wadah paguyuban bernama Pawang. Tentunya sinergi ini
merupakan energi yang positif untuk turut berkontribusi bagi kemajuan
pembangunan daerah," kata Ketua Pawang, Suparno yang terpilih dalam
Musyawarah warga Nganjuk yang dilaksanakan di Ruko Central Legenda Poin
Blok E2 nomor 3 Batam Centre, Sabtu (26/1/2013) malam.
Suparno menjelaskan, Pawang merupakan organisasi kemasyarakatan induk
warga Nganjuk di Kota Batam. Pembentukan organisasi induk ini
sebenarnya sudah dirintis sejak dua tahun lalu. Dengan nama waktu itu,
Paguyuban Warga Nganjuk disingkat dengan PWN. Namun singkatan yang sama
ternyata telah digunakan paguyuban dari daerah Ngawi, sehingga dirubah
menjadi PWNG.
Suasana Rapat Paguyuban Warga Nganjuk (Pawang)Untuk memudahkan nama
yang mudah diingat, maka dalam musyawarah yang dihadiri sekitar 50
perwakilan warga Nganjuk di Kota Batam tersebut, singkatan kembali
dirubah menjadi Pawang. Peserta musyawarah berasal dari perwakilan warga
Nganjuk di sejumlah kecamatan di Batam. Seperti perwakilan dari
kecamatan Sei Beduk, Batuaji, Sagulung, Sekupang, Batam Kota, Bengkong
dan Batu Ampar serta perwakilan pemuda.
Dengan telah terpilihnya Ketua, selanjutnya Pawang akan membentuk
kepengurusan mulai dari tingkat Kota Batam hingga Koordinator per
kecamatan. Untuk dikemudian di legalkan dengan akta notaris dan
melengkapi keadministrasian, sekretariat serta didaftarkan ke institusi
terkait. Rencananya, kepengurusan Pawang untuk pertama kalinya terbentuk
ini akan menjalankan roda organisasi dalam masa kepengurusan hingga 5
tahun mendatang, 2013-2018.
"Setelah kepengurusan, akta notaris, sekretariat dan keadministrasian
lengkap, maka Pawang akan segera dideklarasikan. Dalam deklarasi kami
akan mengundang Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman untuk mengukuhkan
pengurus Pawang Kota Batam," kata Suparno.
Warga Nganjuk lainnya, Sami'ul Hadi mengungkapkan, sebelum terbentuk
Pawang, sejumlah perkumpulan sudah dibentuk oleh komunitas warga Nganjuk
di Batam. Seperti Arek Warga Kota Bayu (Argabayu) yang pernah terbentuk
untuk mewadahi karyawan perusahaan di Muka Kuning dan Sedulur Nganjuk
(Senga) yang merupakan komunitas motor Nganjuk yang ada di Batam.
"Perkumpulan-perkumpulan ini, nantinya secara otomatis akan masuk dan
menjadi bagian dari organisasi induk, Pawang," ungkap Cak Ul, biasa ia
dipanggil. (jak)